Senin, 18 Januari 2010
Renungan untuk mengingat Tuhan : Sebuah tamparan
Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang
Ustadz, atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya.
Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.
Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Ustadz: Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya, saya akan menjawab
pertanyaan anda
Pemuda: Anda yakin? Sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak
mampu menjawab pertanyaan saya.
Ustadz: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya
Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan:
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2. Apakah yang dinamakan Takdir
3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke
neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat
setan sebab mereka memiliki unsur yang sama.Apakah
Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba Ustadz tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.
Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya?
Ustadz: Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah
pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti
Ustadz: Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit
Ustadz: Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda: Ya
Ustadz: Tunjukan pada saya wujud sakit itu !
Pemuda: Saya tidak bisa
Ustadz: Itulah jawaban pertanyaan pertama.Kita semua merasakan keberadaan
Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Ustadz: Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda: Tidak
Ustadz: Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
Pemuda: Tidak
Ustadz: Itulah yang dinamakan Takdir
Ustadz: Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda ?
Pemuda : kulit
Ustadz: Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda: kulit
Ustadz: Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: sakit..
Ustadz: Walaupun Setan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika
Tuhan berkehendak maka Neraka akan Menjadi tempat
menyakitkan untuk setan.
Dosa dosa dan dosa
Jumat, 20 Februari 2009
Alam semesta
Kamis, 12 Februari 2009
Waktu
bumi berputar, bumi mengelilingi matahari, siang berganti malam, hari berganti hari, terus terjadi, hidup ini terus maju, begitu pula dengan jam, jam berputar ke kanan dengan angka angka yang sama yaitu 1 - 12, tetapi yang membedakan ialah adanya pergantian siang dan malam, dan kalender yang menentukan hari, sebenernya apa seh waktu itu, apakah waktu itu hanya merupakan sebuah tanda atau simbol, ataukah sebagai sebuah alat ukur manusia....?. kalo menurut pendapat saya pribadi, waktu itu merupakan alat ukur, seberapa jauh manusia melakukan sesuatu atau seberapa banyak manusia mengisi waktunya dengan berbagai hal. waktu itu sendiri sangat kejam dan buas menurut saya, bisa membunuh secara perlahan tapi pasti. memang itulah waktu, sebuah alat ukur yang dapat membunuh sang penggunanya sendiri. tak terasa saya sendiri sudah hampir 26 tahun dilahirkan, tapi saya masih merasa belum melakukan apa2 dalam hidup ini, saya masih merasa lapar dan haus, saya ingin melakukan yang terbaik untuk diri saya maupun berbuat kebaikan untuk orang lain. tapi itu juga tergantung dengan niat dari pada masing - masing individu, apakah dapat mempergunakan waktunya dengan sebaik baiknya ataukah menunggu sampai waktu membunuh kita sendiri. jadi berbuat lah kebaikan dan selalu sabar dalam segala hal.
referensi : QS : 103